Assalamualaikum wr wb.
Kitabullah Al-Quran gencar sekali mengingatkan
bahaya kebiasan memperturuti hasrat keinginan yang negatif yang akan
berujung pada jurang kenistaan. Allah SWT memberikan pedoman: hindari
mengikuti hawa nafsu karena pasti akan menyesatkan seseorang dari jalan
kebaikan.
Salah satu cara mengendalikan hawa nafsu yang cenderung
kepada keburukan adalah Riyadhoh dari kata Ar-Riyadhu yang mengandung
arti: latihan atau melatih diri.
Maksud dari Riyadhoh adalah
melatih diri untuk menjadi manusia yang kuat, memiliki pikiran yang kuat
fokus konsentrasi, memiliki jiwa yang kuat menepis godaan, istiqomah
dalam menjalankan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Semua itu
dengan harapan bisa membentuk pribadi-pribadi tauhid yang hanya bertuhan
pada Allah SWT.
Orang yang ahli riyadhoh akan memiliki keyakinan
bahwa seberat dan sebesar apapun persoalan kehidupan tidak akan pernah
sebanding dengan kebesaran Allah SWT. Karena itu solusi segenap
persoalan hidup harus dimulai dari memperbaiki hubungan kita dengan
Allah SWT. Maka dia akan suka bekerja keras, namun dilanjutkan dengan
kepasrahan yang tinggi terkait hasilnya kepada Sang Maha Pencipta.
Di
Jawa, ada kata lain yang bisa jadi maknanya hampir sama dengan riyadhoh
yaitu tirakat. Tirakat adalah bentuk upaya spiritual seseorang dalam
mencapai kedekatan dengan Tuhan, dengan harapan nantinya tuhan
memberikan sesuatu yang special kepadanya.
Berpuasa temasuk salah
satu bentuk tirakat. Dengan berpuasa orang menjadi fokus, tekun dan
disiplin dalam menjalankan kehidupan spiritual yang sejalan dengan
kehendak Allah SWT.
Untuk mendapatkan kedekatan dengan Tuhan,
tiada jalan lain kecuali menahan hawa nafsu alias MEPER HOWO NAFSU
sehingga tujuan-tujuan yang penting dapat tercapai, selain puasa
kegiatan tirakat lainnya adalah meditasi atau semedhi. Meper howo nafsu
itu, dalam masyarakat Jawa dikenal dengan “NUTUPI BABAHAN HOWO SONGO”
menutup Sembilan lubang dalam diri manusia. Yaitu dua mata, dua lubang
hidung, mulut, dua telinga, dubur dan kemaluan. Mata =
pengelihatan/paningal, telinga =pendengaran, hidung =penciuman, mulut =
bicara, kemaluan =nafsu seks, dubur =nafsu makan. Menutupi maksudnya
adalah menjaga organ-organ tubuh itu dari malfungsi atau menggunakan
organ tubuh itu untuk fungsi-fungsi yang tidak baik.
Meditasi dan
semedi biasanya dilakukan bersama-sama dengan tapa brata, yang
dilakukan di tempat-tempat yang dianggap keramat misalnya di gunung,
makam leluhur, rumah atau tempat yang dianggap keramat.
Ada
beberapa bentuk tirakat misalnya: tidak tidur semalam suntuk/ pati geni
tidak boleh keluar kamar semalam suntuk, tidak boleh tidur dan makan
minum. Puasa senin kamis. Mutih mulai dari kemampuan satu hari hingga 40
hari hanya makan nasi putih dan minum air putih sedikit pada saat
matahari terbenam. Ngeruh yaitu hanya boleh makan sayur dan buah,
dilarang yang bernyawa. Ngebleng yaitu tidak makan dan minum tidak boleh
tidur, makan dan minum. Nglowong hanya makan tertentu dengan waktu
tertentu tidur hanya 3 jam.
Ngrowot hanya boleh makan satu jenis
buah maksimal 3 buah dari subuh sampai magrib. Nganyep boleh makan
sembarang tapi yang tidak ada rasanya dan harus didinginkan sedingin
dinginnya. Ngidang hanya boleh minum air putih dan daun. Ngepel hanya
makan nasi sehari satu kepal sampai 3 kepal saja. Wungon tidak boleh
makan minum dan tidak tidur selama 24 jam. Ngalong sambil menggantung di
atas pohon dengan posisi kaki diatas kepala dibawah alias sungsang.
Jejeg yaitu tidak boleh duduk selama 12 jam.
Lelono melakukan
perjalanan malam jam 12 sampai jam 3 untuk mawas diri. Kungkum yaitu
puasa bersila dalam sungai yang ketemu dua arusnya mulai jam 12 malam
sampai jam 3 pagi. Topo pendem/ngluwang yaitu puasa dikubur hidup-hidup
hanya deberi jalan nafas, biasanya selama 3 hari atau 7 hari,
pertaruhannya nyawa dan hasilnya adalah mampu menghilangkan tubuh dari
pandangan orang atau melihat jelas dengan mata telanjang mahluk ghoib.
SAMSUNG
CAMERA PICTURESSecara umum mulai tirakat apapun harus dimulai dengan
bersuci dan niat dalam hati untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Kita
perlu mandi dan airnya diberi wewangian (bunga-bunga) agar nanti setelah
mandi tubuh bisa wangi, suasana dan udara disekitar kita pun menjadi
wangi harum semerbak. Lingkungan terasa bersih karena kebersihan adalah
sebagian dari iman.
Selanjutnya, dalam proses tirakat kita
dianjurkan untuk senantiasa fokus dalam khusyuk dzikir kepada Allah SWT.
Doa-doa yang dibaca biasanya beragam sesuai dengan keperluan dan
kebutuhan apa yang ingin kita raih. Niat biasanya diucapkan dengan mulut
namun bisa juga dibatin di hati saja. Hal ini tidak akan mengurangi
nilai dari sebuah tirakat.
Selanjutnya maka saat kita melakukan
tirakat, ada rambu-rambu agar tirakat kita ada dan nampak hasilnya yaitu
menjaga perilaku kita sehari-hari. Tidak perlu kita tirakat di gua
kalau memang tidak perlu berada di gua. Bertapa ngrame (di tempat ramai)
sebagaimana hidup sehari-hari bergaul di masyarakat pun juga memiliki
nilai yang besar. Sebab godaan dan hambatannya juga tidak kalah besar
dibanding dengan bila kita menyendiri di gua atau di kamar.
Godaan
ketika kita tirakat yang paling sering terjadi adalah digoda teman dan
berada di lingkungan dimana kita harus bisa beradaptasi. Teman akan
mempengaruhi seseorang lagi puasa, oleh sebab itu kita harus punya
pendirian yang kuat dan tidak mudah terpengaruh. Kalau anda tergolong
orang yang gampang dipengaruhi keadaan maka lebih baik untuk tirakat di
tempat yang sepi.
SAMSUNG CAMERA PICTURESGodaan lainnya yaitu
apa-apa yang berseliweran di depan mata, misalnya ketika ada perempuan
cantik maka kita diharapkan tidak berpikiran yang negatif. Bolehlah kita
melihat sekilas saja dan itupun tidak disengaja, namun jangan
dilanjutkan dengan membayangkan hal-hal lain. Jaga pandangan dan
pendengaran kita dari sesuatu yang nanti berpotensi merusak kekhusyukan
kita saat tirakat.
Godaan bujuk rayu dan menggoda keinginan kita
sungguh beraneka ragam bentuknya. Hidup manusia senantiasa diselimuti
oleh bermacam-macam pengaruh, baik pengaruh positif maupun pengaruh
negatif. Pengaruh positif berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan
“petunjuk”. Sedangkan pengaruh negatif berhubungan erat dengan “godaan”.
Kedua jenis pengaruh ini tidak hanya menghinggapi satu atau dua orang
tetapi ke semua orang.
Dalam sebuah hadis Nabi dikatakan bahwa
kemiskinan itu dekat dengan kekufuran. Bunyi hadis tersebut nampaknya
logis yaitu tatkala hidup seseorang berada dalam level miskin atau serba
kekurangan maka ketahanan jiwanya akan rapuh dalam menghadapi cobaan
hidup. Disini dibutuhkan sebuah prinsip yang kuat sehingga seseorang
mampu menangkis segala bentuk godaan.
Tentunya tidak sedikit juga
manusia yang tetap tegar dan mampu berpegang pada prisip kebenaran.
Mereka tidak rapuh walau diterjang badai. Mereka tidak gentar menghadapi
cobaan hidup walaupun mereka dalam kondisi serba kekurangan. Mereka
tetap menghiasi dunia dengan cahaya dzikir kepada Sang Pencipta. Mereka
senantiasa meramaikan dunia dengan amalan-amalan ibadahnya kepada Sang
Khalik. Bagi mereka, kemiskinan hanya merupakan bagian dari liku
kehidupan. Kemiskinan akan berubah menjadi kaya ketika hati manusia
tidak mempermasalahkannya. Kemiskinan bisa berubah menjadi kesuksesan
hidup. Semua ini tergantung cara pandang kita.
Amalan agama
sering dijadikan tumpuan oleh kebanyakan orang untuk mencapai kesuksesan
hidupnya. Amalan agama sering mereka gunakan sebagai andalan untuk
mendapatkan tujuan hidup sukses. Kita pun percaya bahwa kekuatan dari
Tuhan adalah segala-galanya. Konsep sukses yang demikian yang akan
mengantarkan hidup mereka bahagia.
Konsep sukses bahagia yang
datang atas ridho dari Tuhannya juga yang akan membimbing mereka menjadi
orang yang idealis, memiliki prinsip hidup, dan rendah hati (tawadu’).
Tidak heran apabila kita sering menjumpai orang-orang sukses tetapi
mereka tetap menunjukkan sikap-sikap ramah, familier, rendah hati,
bijaksana, dermawan, dan menyejukkan hati.
Tipe orang sukses yang
sejati yaitu dia yakin bahwa apa yang telah diraihnya adalah merupakan
pemberian dari Tuhan serta luasnya wawasan ilmu yang mereka miliki
hanyalah titipan NYA semata. Semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang
maka akan semakin jauh mereka dari kesombongan. Orang yang sombong
adalah orang yang sedikit ilmu.
Orang yang sukses mulia akan
semakin langgeng karena keberadaannya lebih banyak memberi manfaat bagi
orang lain dan keluarganya. Kesuksesannya akan mudah dinikmati dan
dilanjutkan oleh anak cucunya. Sabda Nabi berbunyi, “Sebaik-baik manusia
adalah mereka yang lebih bermanfaat bagi orang lain, sejelek-jelek
manusia adalah yang keberadaannya didunia seperti tidak ada. (HR.
Bukhori)”.
Orang bisa sukses karena adanya support dan doa dari
banyak orang agar mereka senantiasa eksis. Orang yang sukses mulia
memperoleh apa yang diinginkannya tanpa merugikan pihak lain. Orang yang
sukses mulia mencari apa yang diinginkannya melalui koridor agama yang
tepat. Sebagai imbasnya mereka akan merasakan hidup nyaman, makan enak,
dan tidur nyenyak, lantaran segala yang telah didapatkannya mendapat
rekomendasi dari Tuhan.
Manakala apa yang telah didapatkannya
tadi yang berupa harta, rejeki, atau ilmu dinikmati oleh diri kita, anak
– istri kita maka akan mengandung berkah dari Tuhan. Dan darah yang
mengalir di dalam tubuh anak dan isterinya adalah darah yang penuh
berkah. Hal ini sekaligus juga merupakan cerminan perjuangan dan bentuk
kasih sayang yang sempurna kepada keluarga.
Di sisi lain, tidak
bisa disangkal, betapa berat pilihan yang dihadapi oleh seseorang
tatkala dia dihadapkan pada sebuah iming-iming yang begitu menggiurkan.
Bisa dibayangkan betapa bergolaknya hati seseorang ketika idealisme yang
dimiliki selama ini dirayu oleh gemerlapnya uang. Sulit dibayangkan
seandainya seseorang dihadapkan pada sebuah kesempatan yang begitu
terbuka untuk mendapatkan tamsil (tambahan penghasilan) dengan cara
mudah tapi tidak halal.
Antara keinginan untuk memanfaatkan
situasi dengan bisikan kesucian hati akan bertempur dengan sengit.
Apabila bisikan setan yang menang maka yang terjadi mereka akan
tergelincir ke dalam jurang kenistaan. Makna hidup yang sesungguhnya
akan sirna. Mereka akan jauh dari cahaya kehidupan yang dirahmati oleh
Tuhan. Mereka akan terperangkap ke dalam keadaan yang sangat mengerikan.
Berkaitan
dengan kondisi yang seperti tersebut di atas, Nabi Muhammad Saw telah
memperingatkan kepada kita sebagai bentuk kecintaannya kepada kita,
melalui sabdanya : “Ada dua dosa yang Allah Swt tidak akan menangguhkan
azabnya di dunia, yaitu durhaka kepada kedua orang tua dan berbuat
dzolim kepada sesama. (HR. Bukhori – Muslim).
Apabila kita
cermati hadis diatas maka ada satu sisi yang begitu mengerikan yang
perlu kita hindari yaitu bahwa apabila seseorang melakukan dua hal
sebagaimana yang disebutkan diatas maka azab Allah akan dibayarkan tunai
di dunia. Mengambil sesuatu yang bukan haknya adalah merupakan bentuk
kedzoliman terhadap sesama. Sebagai konsukuensinya maka azab segera
ditimpakan kepadanya atau keluarganya. Musibah akan segera datang silih
berganti, baik yang menimpa dirinya maupun anggota keluarganya.
Untuk
mengantisipasi hal itu dibutuhkan sebuah ketahanan iman yang kokoh,
sebuah kecerdasan spiritual yang sempurna, dan sebuah kesadaran jiwa
yang luar biasa. Dukungan moral dari keluarga sangat diperlukan untuk
memperkokoh benteng keimanan. Peran istri sangat besar dalam mengarahkan
suami dalam menentukan pilihan. Istri yang baik akan cenderung
mengarahkan suami ke hal-hal yang baik. Istri yang baik akan berperan
penting dalam penegakan keluarga dan bahkan kondisi negara yang baik.
Kondisi
di lapangan memang tidak sesederhana teori saja. Siapapun akan merasa
berat ketika harus berhadapan dengan situasi yang penuh dengan pilihan.
Terlebih jika kebobrokan itu sudah berada dalam sebuah sistem.
Seandainya tidak ikut ambil bagian dalam memanfaatkan kesempatan yang
ada maka akan dikucilkan. Sebaliknya bila turut serta dalam lingkaran
setan maka hukuman dari Allah segera menimpanya langsung di dunia.
Langkah
terbaik yang perlu diambil ketika seseorang berada dalam lingkaran
kejahatan keburukan dan sifat-sifat/watak-watak setan adalah menanamkan
sebuah prinsip yang kuat. Sebuah prinsip yang bijaksana dalam menentukan
pilihan, lebih baik dikucilkan oleh manusia daripada dikucilkan oleh
Tuhan. Orang baik akan dikucilkan oleh sistem yang jelek. Orang jelek
akan dikucilkan oleh sistem yang baik. Itulah dinamika kehidupan.
Sebagai manusia yang penting adalah bagaimana berbuat baik kepada sesama
manusia dan kepada Tuhannya. Semoga Tuhan selalu menunjukkan jalan yang
terbaik kepada kita. Salam paseduluran selalu… rahayu…
wassaalamualaikum wr wb.
@kwa,2014
Home »Unlabelled » TIRAKAT MEPER HOWO NEPSU
{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }
lamun tacan tiasa ulah songong
Posting Komentar